Jumat, 31 Januari 2014

Mati Selepas Menjuarai Pertandingan Makan Lipas

Seorang lelaki maut selepas memenangi pertandingan makan lipas hidup-hidup di Deerfield Beach, Florida oktober tahun lalu. Seperti yang kita tahu lipas adalah serangga yang dianggap pengotor dan menjijikkan, pasti ramai akan mengatakan euwww apabila mengatahui ada pertandingan seperti ini.



Tapi inilah yang berlaku apabila juara tersebut maut selepas memuntahkan semula berpuluh-puluh serangga itu dan cacing yang masih hidup sejurus kemenangannya.

Edward Archbold jatuh sakit dan pengsan di sebuah kedai haiwan, tempat pertandingan diadakan.

Rakaman video menunjukkan Archbold menyumbat masuk lipas ke dalam mulutnya, tidak lama kemudian dia meninggal dunia.

Lelaki berusia 32 tahun itu memenangi hadiah seekor ular sawa. Dia merancang menjual haiwan itu kepada seorang rakan.

Seramai 30 lagi peserta menyertai pertandingan berkenaan di Deerfield Beach, Florida.

Bagaimanapun, tidak seorangpun sakit selepas itu.

Penganjur pertandingan, Ben Siegel berkata: “Kami berasa begitu sedih. Dia kelihatan seperti ingin menunjuk-nunjuk. Tetapi dia lelaki baik.”

Menurut Siegel, Archbold tidak menunjukkan tanda sakit sebelum pertandingan.

Michael Adams, Profesor Entomology di Universiti California, Riverside, berkata, dia tidak pernah mendengar orang mati selepas memakan lipas.

“Kecuali lipas berkenaan tercemar bakteria atau patogen lain, saya tidak fikir lipas tidak selamat dimakan.

“Memang ada orang yang alah kepada lipas. Tetapi lipas atau serangga yang ada kaitan dengannya tidak ada toksin,” kata Adams.

Pegawai kini menanti keputusan bedah siasat untuk menentukan punca kematian Archbold.

-DM

Kamis, 30 Januari 2014

Jejak Wanita

Bismillahirrahmaaniraahiim,

“Di balik (kesuksesan) pria yang besar pasti ada (peran) wanita yang besar” adalah pepatah yang begitu terkenal dan diamini banyak orang. Ternyata hal tersebut bukan hanya retorika belaka. Beberapa waktu yang lalu hingga kini, saya masih sering menemukan gambar yang manis banget ini beredar di jejaring sosial Facebook sehingga menginspirasi untuk membuat suatu tulisan tentang keindahan wanita.



دَخَلَتْ امْرَأَةٌ مَعَهَا ابْنَتَانِ لَهَا تَسْأَلُ فَلَمْ تَجِدْ عِنْدِي شَيْئًا غَيْرَ تَمْرَةٍ فَأَعْطَيْتُهَا إِيَّاهَا فَقَسَمَتْهَا بَيْنَ ابْنَتَيْهَا وَلَمْ تَأْكُلْ مِنْهَا ثُمَّ قَامَتْ فَخَرَجَتْ فَدَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا فَأَخْبَرْتُهُ فَقَالَ

Seorang ibu bersama dua putrinya menemuiku meminta makanan, akan tetapi ia tidak mendapati sedikit makananpun yang ada padaku kecuali sebutir kurma. Maka akupun memberikan kurma tersebut kepadanya, lalu ia membagi sebutir kurma tersebut untuk kedua putrinya, dan ia tidak makan kurma itu sedikitpun. Setelah itu ibu itu berdiri dan pergi keluar. Lalu masuklah Nabi shallallahu alaihi wa sallam, maka akupun mengabarkannya tentang ini, maka Nabi bersabda :

مَنِ ابْتُلِيَ مِنْ هَذِهِ الْبَنَاتِ بِشَيْءٍ فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ

"Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuan lalu ia berbuat baik kepada mereka maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka"

(HR Al-Bukhari no 1418 dan Muslim no 2629)

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda :

مَنْ كَانَ لَهُ ثَلاَثَةُ بَنَاتٍ فَصَبَرَ عَلَيْهِنَّ وَأَطْعَمَهُنَّ وَسَقَاهُنَّ وَكَسَاهُنَّ مِنْ جِدَتِهِ كُنَّ لَهُ حِجَابًا مِنَ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

"Barangsiapa yang memiliki tiga anak perempuan lalu ia bersabar atas mereka, dan memberi makan mereka, memberi minum, serta memberi pakaian kepada mereka dari kecukupannya, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka pada hari kiamat"

(HR Ibnu Maajah no 3669 dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no 294)

Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu bahwasanya Nabi bersabda

مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ وَضَمَّ أَصَابِعَهُ

"Barangsiapa yang mengayomi dua anak perempuan hingga dewasa maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku" (Anas bin Malik berkata : Nabi menggabungkan jari-jari jemari beliau)

(HR Muslim no 2631)

Dalam riwayat yang lain :

دَخَلْتُ أَنَا وَهُوَ الْجَنَّةَ كَهَاتَيْنِ - وَأَشَارَ بِأُصْبُعَيْهِ

"Aku dan dia di surga seperti dua jari ini" (dan beliau mengisyaratkan dengan dua jari jemari beliau)

(HR At-Thirmidzi no : 1914 dan dishahihkan oleh Al-Albani)

Dari Jabir radhiallahu anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ كَانَ لَهُ ثَلاَثُ بَنَاتٍ يُؤْوِيْهِنَّ وَيَكْفِيْهِنَّ وَيَرْحَمُهُنَّ فَقَدْ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةَ الْبَتَّةَ . فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ بَعْضِ الْقَوْمِ : وَثِنْتَيْنِ يَا رَسُوْلَ اللهِ ؟ قَالَ : وَثِنْتَيْنِ ] . وَزَادَ فِي رِوَايَةٍ : حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّ إِنْسَانًا ( لَوْ ) قَالَ : وَاحِدَةً ؟ لَقَالَ : وَاحِدَةً

"Barangsiapa yang memiliki tiga anak perempuan, ia mengayomi mereka, mencukupi mereka, dan menyayangi mereka maka tentu telah wajib baginya surga". Maka ada salah seorang dari kaum berkata, "Kalau dua anak perempuan Ya Rasulullah?". Nabi berkata, "Dua anak perempuan juga"

Dalam riwayat lain ada tambahan, "Sampai-sampai kami menyangka kalau ada orang yang berkata, "Kalau satu anak perempuan?", maka tentu Nabi akan berkata, "Satu anak perempuan juga".
(Dihasankan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no 1027)

Sebagai istri, ia menyempurnakan separuh Diin suaminya...

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya Ente cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir."

(QS ar-Ruum: 21)

"Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang Ente nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada Ente sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya."

(QS An-Nisaa: 4)

Abdullah bin Amr radhiallahu ‘anhuma meriwayatkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

الدُّنْيَا مَتاَعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ

“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.”

(HR. Muslim no. 1467)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu:

أَلاَ أُخْبِرَكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ، اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهَ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهَ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهَ

“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.”

(HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57: “Hadits ini shahih di atas syarat Muslim.”)

Ketika Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Wahai Rasulullah, harta apakah yang sebaiknya kita miliki?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

لِيَتَّخِذْ أَحَدُكُمْ قَلْبًا شَاكِرًا وَلِسَاناً ذَاكِرًا وَزَوْجَةً مُؤْمِنَةً تُعِيْنُ أَحَدَكُمْ عَلَى أَمْرِ الآخِرَةِ

“Hendaklah salah seorang dari kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang senantiasa berdzikir dan istri mukminah yang akan menolongmu dalam perkara akhirat.”

(HR. Ibnu Majah no. 1856, dishahihkan Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahih Ibnu Majah no. 1505)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan:

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا، قِيْلَ لَهَا: ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ

“Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai.”

(HR. Ahmad 1/191, dishahihkan Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahihul Jami’ no. 660, 661)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِنِسَائِكُمْ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ؟ اَلْوَدُوْدُ الْوَلُوْدُ الْعَؤُوْدُ عَلَى زَوْجِهَا، الَّتِى إِذَا غَضِبَ جَاءَتْ حَتَّى تَضَعَ يَدَهَا فِي يَدِ زَوْجِهَا، وَتَقُوْلُ: لاَ أَذُوقُ غَضْمًا حَتَّى تَرْضَى

“Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.”

(HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257. Silsilah Al-Ahadits Ash Shahihah, Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah, no. 287)

Dari Abu Hurairah r.a., berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik terhadap istri-istrinya."

(HR At-Tirmidzi)

Ada seorang wanita datang kepada Nabi SAW bertanya, "Wahai RasuIullah, sesungguhnya aku adalah delegasi wanita yang diutus kepadamu dan tidak ada satu wanita pun kecuali agar aku keluar untuk menemui engkau." Kemudian wanita itu mengemukakan permasalahannya dengan mengatakan, "Allah adalah Rabb-nya laki-laki dan wanita dan ilah mereka. Dan engkau adalah utusan Allah untuk laki-laki dan wanita, Allah telah mewajibkan jihad kepada kaum laki-laki sehingga apabila mereka memperoleh kemenangan akan mendapat pahala, dan apabila mati syahid mereka akan tetap hidup di sisi Rabb-nya dan diberi rizki. Amal perbuatan apakah yang bisa menyamai perbuatan mereka dari ketaatan? Nabi SAW menjawab, "Taat kepada suami dan memenuhi hak-haknya tetapi sedikit dari kaum yang bisa melaksanakannya."

(HR. Tabrani)

Pada pengajarannya yang lain, Rasulullah saw berkata,”Perempuan mana saja yang meninggalkan dunia sementara suaminya meridhainya pasti masuk surga."

(HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Sebagai ibu, surga di bawah telapak kakinya...

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu."

(QS Luqman: 14)

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri."

(QS Al-Ahqaf: 15)

“Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu- bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah Ente mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah Ente kerjakan.”

(QS Al-‘Ankabuut: 8)

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya Ente jangan menyembah selain Dia dan hendaklah Ente berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah Ente mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah Ente membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil."

(QS Al-Israa’: 23-24)

“Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak untuk kupergauli dengan baik?” Beliau berkata, “Ibumu.” Laki-laki itu kembali bertanya, “Kemudian siapa?”, tanya laki-laki itu. “Ibumu”, jawab beliau, “Kemudian siapa?” tanyanya lagi. “Kemudian ayahmu”, jawab beliau.”

(HR. Al-Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 6447)

Hadits Muawiyah bin Jahimah, dimana beliau pernah mendatangi Rasulullah SAW dan bertanya :

"Ya, Rasulallah. Aku ingin ikut dalam peperangan, tapi sebelumnya Aku minta pendapat Anda". Rasulullah SAW bertanya,"Apakah Ente masih punya ibu?". "Punya", jawabnya. Rasulullah SAW,"Jagalah beliau, karena sesungguhnya surga itu di bawah kedua telapak kakinya".

(HR. An-Nasai, Ahmad dan Ath-Thabarani -- Sanad hadits ini oleh banyak ulama diterima sebagai hadits yang hasan, bahkan Al-Hakim dan Adz-Dzahabi menyebutnya sebagai hadits shahih.)

Dari sahabat Abu Abdirrahman Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu.

“Arti : Dari Abdullah bin Mas’ud katanya, “Aku berta kpd Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang amal-amal yg paling utama dan dicintai Allah ? Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, Pertama shalat pada waktu (dalam riwayat lain disebutkan shalat di awal waktunya), kedua berbakti kpd kedua orang tua, ketiga jihad di jalan Allah”

(Hadits Riwayat Bukhari I/134, Muslim No.85, Fathul Baari 2/9)

“Barangsiapa yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya maka ia akan dipakaikan kepada kedua orangtuanya mahkota yang sinarnya lebih terang daripada sinar matahari di dunia pada hari kiamat nanti, kalaulah sekiranya ada bersama kalian, maka apa perkiraan kalian tentang orang yang mengamalkannya (Al-Qur’an)”

(HR Ahmad, Abu Daud, Al-baihaqi, dan Al-Hakim)

Dari Abdillah bin Amr bin Ash Radhiyallahu ‘anhuma dikatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ridla Allah tergantung kpd keridlaan orang tua dan murka Allah tergantung kpd kemurkaan orang tua”

(Hadits Riwayat Bukhari dalam Adabul Mufrad (2), Ibnu Hibban (2026-Mawarid-), Tirmidzi (1900), Hakim (4/151-152))


Para Wanita Yang Diabadikan Al-Qur’an

Ibunda Musa as. yang diabadikan dalam Surat Al-Qashash: 4-13. Sang pemilik keyakinan teguh atas rahmat Yang Kuasa hingga mengapungkan putranya di aliran Sungai Nil untuk menyelamatkannya dari kekejaman Fir’aun dan atas kuasaNya dipertemukan kembali dengan putranya yang kelak menjadi rasul Alloh.

Istri Imran yang diabadikan Allah dalam Surat Ali-‘Imraan: 35-36. Istri Imran yang menazarkan anak dalam kandungannya menjadi anak yang shalih dan memohon perlindungan bagi anak dan keturunannya dari setan yang terkutuk.

Maryam, Ibunda Isa as. yang diabadikan dalam Surat Ali-‘Imran: 37-38 serta Surat Maryam: 16-30 tentang pengasuhannya oleh Nabi Zakariya hingga melahirkan Isa yang tidak berayah dan kelak menjadi seorang rasul.

Sarah, istri Nabi Ibrahim as, ibu dari Nabi Ishaq as. dalam Surat Huud: 69-73 tentang para malaikat yang mengabarkan kelahiran Ishaq as. padahal saat itu Nabi Ibrahim dan Sarah sudah berusia lanjut.

Hajar, istri Ibrahim as. ibu dari Nabi Ismail as. dalam Surat Ibrahim: 37 tentang doa Nabi Ibrahim ketika hendak meninggalkan Hajar dan Ismail di padang tandus. Doanya agar mereka mendirikan shalat, mendapat bantuan dari orang-orang dan mendapatkan rizki yang cukup.


Keindahan Fitrah Wanita

“Wanita, ketika tidak bekerja di ranah publik, bukanlah karena ketidakmampuannya maupun keterkungkungan, melainkan karena ia sadar bahwa perannya lebih dari sekedar pengtinjauan materi atau pengejar aktualisasi. Ialah yang melahirkan kemanusiaan dan membesarkan generasi pembangun peradaban.

Bersyukurlah wahai wanita, yang mengikhlaskan dirimu menjadi pintu surga...”

Luar biasa bukan, bagaimana Allah SWT dan Rasululloh saw memuliakan wanita? Pun, ini baru perannya dalam ranah domestik. Belum lagi jika kita menilik fakta sejarah dan pendapat para ulama tentang peran-peran wanita yang dimuliakan dalam Islam. Contoh nyata ialah Ibunda ‘Aisyah r.a. sang humairaa kesayangan Rasulullah saw yang menguasai bidang keilmuan (Al-Qur’an, hadits, fiqh, qiyas serta prinsip-psinsip ijtihad) yang bisa disejajarkan dengan ilmu para sahabat. Di samping itu, bidang kedokteran, sejarah, retorika dan sastra pun beliau kuasai. Selain beliau, Ibunda Khadijah r.a., kekasih pertama Rasulullah saw yang bisa diteladani dalam bidang perniagaan sebagai seorang international business woman yang merelakan segenap harta dan jiwanya demi membela keyakinannya akan diinullah. Ada pun Ummu Ammarah, Nusaibah binti Ka’ab r.a yang turut angkat sejata dan memberikan air minum kepada tentara Islam dalam Perang Uhud dan Yamamah, yang mendapat sayatan pedang karena menjadikan raganya sebagai tameng Rasulullah dari musuh yang hendak membunuh beliau atau Asma’ binti Abu Bakar yang mengantarkan perbekalan untuk ayahnya dan Rasulullah saw di kala mengandung. Bekal ini diantarkannya berjalan kaki ke Gua Tsur yang letaknya di atas gunung setiap sore. Ia mengenakan dua ikat pinggang. Yang satu untuk membopong bekal dan yang lain untuk menahan perutnya agar tak keguguran. Tak heranlah jika Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya ia telah memiliki dua ikat pinggang di surga”. Sungguh besar kekuatan yang Allah anugerahkan kepada makhluk bernama wanita ini.

Sungguh indah jika kita benar-benar memahami fitrah kita sebagai wanita. Wanita, ketika memilih perannya di ranah domestik maupun ranah publik (sosial kemasyarakatan, privat maupun pemangku wewenang) berlandaskan niat yang lurus sebagai hambaNya, kesadaran yang matang akan kondisi diri maupun sekitarnya, kompetensi yang mumpuni dalam bidangnya, serta prioritas amal yang dipilih dengan bijaksana. Insya Alloh kita akan menjadi sebaik-baik perhiasan… Insya Allah para bidadari surga pun akan cemburu padamu… Wallahua’lam bish shawab.

Sumber : kafemuslimah.com

Rabu, 29 Januari 2014

FAM gagal tepati janji


SEBELUM berlangsungnya perlawanan akhir Piala Malaysia di antara Kelantan dan Pahang kelmarin, pelbagai perancangan dan jaminan telah dijanjikan oleh Persatuan Bola Sepak Malaysia (FAM) dalam memastikan kerancakan perlawanan akhir itu berjalan tanpa sebarang masalah.

Bermula dengan isu tiket palsu, larangan  membakar api suar, bom asap serta ulat tiket telah dipandang serius oleh badan induk itu dengan memperkenalkan sistem tiga pemeriksaan ke atas penonton bagi mengelak mereka membawa bahan berkenaan.

Setiausaha Agung FAM, Datuk Hamidin Mohd Amin, berkali-kali menyatakan pihaknya akan memastikan tahap keselamatan pada perlawanan akhir menjadi inti pati utama bagi mengelak kejadian tidak diingini daripada berlaku.

“Kita akan pastikan soal keselamatan penyokong dititik beratkan. Tidak akan ada tiket palsu dan kawalan keselamatan di setiap pintu masuk akan ditapis dengan menggunakan sistem tiga tapisan pemeriksaan,” katanya kepada pemberita selepas mempengerusikan mesyuarat pengurus pasukan final Piala Malaysia di Stadium Shah Alam, 1 November  lalu.

Pertama, para penyokong perlu menjalani pemeriksaan badan. Kedua tiket masuk akan diperiksa menggunakan mesin pengimbas serta yang ketiga, pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan tidak ada barangan atau objek yang dilarang di bawa masuk ke stadium.

Namun semuanya hanyalah bayangan indah yang ditaburkan oleh FAM dengan nada tegas untuk mengambil tindakan keras terhadap penyokong-penyokong yang didapati melanggar peraturan, insiden membakar api suar dan balingan bom asap tetap ‘mewarnai’ aksi final tersebut.

Ironinya, cubaan FAM memperkenalkan sistem tiga pemeriksaan ke atas penonton bagi mengelak mereka membawa bahan larangan bersama pihak berkuasa dilihat seperti ‘melepaskan batuk di tepi tangga’, yang jelas gagal mengawal gejala kurang sihat itu daripada berlaku.

Lebih memburukkan lagi imej edisi ke-87 Final Piala Malaysia kali ini ialah, apabila polis menemui sepucuk pistol jenis Browning dan tujuh butir peluru di dalam tandas di Stadium Shah Alam, malam kelmarin.

Tidak terhenti di situ, kira-kira 100 penyokong yang tidak mempunyai tiket dilaporkan bertindak merempuh pagar Stadium Shah Alam.

Satu sumber dari pihak keselamatan stadium berkata, terdapat gerigi besi yang dikopak menggunakan pengumpil oleh segelintir penyokong bagi meloloskan diri.

Kesudahannya, berlaku sedikit kekecohan namun dengan tindakan pantas pasukan polis keadaan kembali terkawal.

Selepas berakhirnya perlawanan akhir, media cuba untuk mendapatkan komen balas daripada Hamidin, namun beliau enggan mengulas lanjut, “No comment,” katanya.

Ternyata reaksi Hamidin yang enggan mengulas lanjut, menggambarkan kecelaruan yang harus diambil tindakan segera badan induk bola sepak itu bagi memastikan perkara seumpama ini tidak berulang kembali.

 Pengerusi Jawatankuasa Tiket dan Pintu FAM, Datuk S Sivasundram memberitahu, pihaknya sedang berusaha bagi memastikan kawalan keselamatan berada di tahap terbaik bagi menjaga keharmonian sesuatu perlawanan.

“Kami sangat serius berhubung isu keselamatan penonton. Adalah tidak adil untuk mengatakan sistem itu tidak berjaya kerana sekurang-kurangnya, pihak kami dapat mengurangkan insiden seperti membakar api suar dan bom asap.

“Bukan kami tidak boleh berbuat apa-apa cuma perbuatan ini boleh dicegah jika kami mendapat kerjasama sepenuhnya daripada para penonton,” katanya.

Dalam perkembangan sama, polis berjaya menahan seramai 86 orang atas kesalahan membawa tiket palsu dan mereka semua dibebaskan dengan jaminan polis. Polis juga menahan, lima lelaki atas pelbagai kesalahan antaranya membakar suar, membaling mercun dan botol.